Batam (eska) – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melakukan lelang Wilayah Jaringan Distribusi (WJD) gas di Kota Batam tahun 2025 ini.
Komite BPH Migas, Wahyudi Anas, dalam pertemuan itu menjelaskan bahwa lelang WJD gas jaringan pipa ini nantinya akan melayani semua segmen pasar, baik bisnis, komersial, usaha, hingga rumah tangga.
“Sehingga terwujud tata kelola gas yang berkeadilan dengan harga yang kompetitif,” ujarnya, dalam Rakor Pengembangan Infrastruktur Pipa Gas Bumi Kota Batam sebagai WJD Gas Bumi Melalui Pipa di Kota Batam, di BP Batam, Kamis (13/02/25) lalu.
Wahyudi melanjutkan, pemenang lelang WJD akan diumumkan pada Maret mendatang. Pemenang lelang dalam proyek ini harus membangun infrastruktur usaha dengan baik.
“Terutama dalam pengembangan jaringan distribusi melalui pipa eksisting yang akan disambungkan ke rumah tangga masyarakat,” tegasnya.
Dia juga menegaskan, BPH Migas juga akan terus meningkatkan pemanfaatan gas bumi di dalam negeri melalui pemenuhan kebutuhan distribusi, terutama kepada masyarakat.
“Agar keberadaan BPH Migas dapat mendukung pembangunan di Kota Batam dan Provinsi Kepri,” tutupnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) menyambut baik langkah BPH Migas itu, ia mengatakan bahwa langkah ini mendukung upaya Kota Batam dalam meningkatkan infrastruktur dan memenuhi kebutuhan energi masyarakat serta investor.
“Mudah-mudahan dengan hadirnya perpanjangan pipa gas dan setelah pelelangan ini, berdampak lebih baik ke depan,” katanya kepada seputarkita.co
Adi menambahkan bahwa kesejahteraan masyarakat di Kepulauan Riau menjadi prioritas utama. Untuk itu, lelang WJD memerlukan dukungan dari berbagai pihak.
“Semoga masyarakat kami benar-benar merasakan dampak dari pengembangan infrastruktur gas bumi melalui ketetapan lelang ini,” tuturnya.
Adi juga berharap agar BPH Migas dapat menjalankan tugasnya dengan baik dalam mengelola distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan gas bumi di Kota Batam dan Provinsi Kepri, dengan memberikan distribusi yang berkeadilan melalui jaringan pipa.
“Tidak hanya untuk mendukung proyek strategis nasional, kawasan ekonomi khusus (KEK), dan kawasan industri, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan migas bagi masyarakat dan konsumen lainnya,” harapnya. (Pas)
Recent Comments