BerandaeskaFlashCegah TPPO di Wilayah Perbatasan, Ansar Tegaskan Perketat Pengawasan

Cegah TPPO di Wilayah Perbatasan, Ansar Tegaskan Perketat Pengawasan

Batam (eska) –  Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad didampingi Wakil Gubernur, Nyanyang Haris Pratamura menghadiri Rapat Evaluasi Bulanan Gugus Tugas Daerah Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Gedung Lancang Kuning, Polda Kepri, Kota Batam, Jumat (31/10/2025).

Ansar Ahmad mengatakan, rapat tersebut menjadi wadah penting bagi seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat sinergi dan mempertegas langkah bersama dalam menekan praktik TPPO yang masih terjadi di wilayah perbatasan Kepri.

Dalam arahannya, Ansar menegaskan bahwa posisi strategis Kepri sebagai daerah perbatasan merupakan peluang besar bagi pengembangan ekonomi dan investasi, namun di sisi lain juga menghadirkan tantangan serius terhadap ancaman kejahatan lintas negara seperti perdagangan orang, narkoba, dan perompakan laut.

“Kita di daerah perbatasan harus waspada. Kepri adalah daerah strategis, tapi jangan sampai kita lengah terhadap ancaman seperti TPPO. Karena kalau kita longgar, mereka akan memanfaatkan kelengahan itu,” ujar Ansar.

Ia menambahkan bahwa sejak ditetapkannya SK Gubernur Nomor 815 pada Juli lalu, Gugus Tugas Daerah TPPO telah memiliki struktur dan fungsi yang jelas. Kini, menurut Gubernur, saatnya seluruh sub-gugus tugas bekerja secara sistematis, saling berkoordinasi, dan memperkuat mekanisme pengawasan di lapangan.

“Mendengar laporan dari Kapolda bahwa praktik TPPO ini seperti balon—ketika ditekan di satu sisi, muncul di sisi lain. Artinya, pengawasan harus diperketat dan koordinasi antarwilayah diperkuat. Kalau sistematis, kita bisa tekan kasus TPPO secara signifikan,” tambahnya.

Ansar juga menyampaikan dua langkah penting yang menjadi fokus Pemprov Kepri bersama Polda Kepri. Pertama, mengidentifikasi daerah-daerah asal pengiriman pekerja migran non-prosedural untuk mencegah terjadinya arus keluar masuk tenaga kerja ilegal melalui Kepri.

Baca Juga:  Menko Perekonomian Sebut Kepri Gerbang Investasi bagi Indonesia

Kedua, kata Ansar meningkatkan kualitas SDM lokal agar masyarakat Kepri dapat mengisi peluang kerja baik di dalam maupun luar daerah.

“Kita ingin anak-anak Kepri mendapatkan kesempatan pertama untuk bekerja, terutama di kawasan seperti Bintan Resort. Begitu juga nanti di Rumah Sakit Internasional Galang yang sedang kita bangun, kami akan prioritaskan tenaga lokal yang sudah memiliki keterampilan,” jelas Ansar.

Sementara itu, Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, yang juga menjabat Ketua Gugus Tugas TPPO Provinsi Kepri, menekankan pentingnya satu komando dan kesamaan arah seluruh jajaran gugus tugas.

“Kita harus tegak lurus, satu komando, satu arah. Hasil rapat hari ini menegaskan komitmen bahwa Kepri harus bebas dari praktik perdagangan orang, melalui penguatan sistem pencegahan, penegakan hukum, perlindungan, dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Nyanyang.

Berikut langkah strategis yang akan ditindaklanjuti dari hasil rapat tersebut:

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya TPPO melalui kerja sama dengan Kesbangpol yang akan melakukan sosialisasi di sekolah dan kampus;

2. Memperkuat koordinasi lintas sektor antarinstansi;

3. Memperketat pengawasan jalur keluar masuk wilayah;

4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi lokal;

5. Memberikan perlindungan, pemulihan, dan pendampingan bagi korban TPPO;

6. Menjadikan wilayah pesisir dan perbatasan sebagai sasaran utama pencegahan. (Lam)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments