Tanjungpinang (eska) – Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes) Kota Tanjungpinang mengingatkan warga untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan di tengah meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam sebulan terakhir.
Kepala Dinkes Tanjungpinang, Rustam, menyebutkan terjadi lonjakan kasus DBD di bulan Juni 2025 dengan total 40 kasus baru. Angka itu naik dibandingkan Mei 2025 yang hanya tercatat 30 kasus.
“Kami mengimbau masyarakat untuk melaksanakan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan metode 3M: menguras, menutup, dan mendaur ulang wadah air. Ini cara paling efektif mencegah DBD,” ujarnya, Jumat (27/6/2025).
Rustam juga meminta masyarakat mengenali gejala awal DBD, seperti demam tinggi mendadak, nyeri otot, mual, dan munculnya bintik merah pada kulit.
“Jika mengalami gejala itu, segera periksa ke fasilitas kesehatan agar bisa ditangani sedini mungkin,” pesannya.
Sebagai upaya pengendalian, Dinkes bersama BPBD Tanjungpinang dan Balai Karantina Kesehatan telah melakukan fogging di sejumlah wilayah terdampak. Salah satu titik fokus penyemprotan adalah Kelurahan Kampung Bugis, tempat lima kasus DBD ditemukan dalam waktu berdekatan.
Tak hanya fogging, Dinkes juga melakukan abatisasi dengan menaburkan larvasida pada tempat-tempat penampungan air yang sulit dibersihkan secara rutin. Langkah ini bertujuan memutus siklus hidup nyamuk sejak fase jentik.
Namun, hasil penyelidikan epidemiologi menunjukkan kondisi lingkungan masih jauh dari ideal.
“Angka Bebas Jentik (ABJ) di lokasi temuan kasus hanya sekitar 50 persen, padahal standar minimal adalah 95 persen. Artinya, masih banyak tempat yang berpotensi jadi sarang nyamuk,” terang Rustam.
Recent Comments