BerandaAdvetorialDi Singapura, Ansar Paparkan Keunggulan dan Kemudahan Berinvestasi di FTZ BBK

Di Singapura, Ansar Paparkan Keunggulan dan Kemudahan Berinvestasi di FTZ BBK

Kepri (eska) – Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, memaparkan berbagai keunggulan dan jaminan kemudahan berinvestasi di kawasan perdagangan bebas Free Trade Zone (FTZ) Batam, Bintan, Karimun (BBK) pada forum investasi di Singapura, Selasa (18/11/2025).

Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Singapura menginisiasi forum kerja sama Working Group Batam, Bintan, dan Karimun (WG BBK) untuk memperkuat konektivitas ekonomi dan mendorong investasi berkualitas.

Acara tersebut turut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Dubes RI untuk Singapura Suryopratomo, Chairman Singapore Economic Development Board Png Cheong Boo, serta ratusan pelaku usaha dan calon investor dari Singapura.

Dalam paparannya, Gubernur Ansar menjelaskan bahwa perekonomian Kepulauan Riau berada pada tren pertumbuhan yang kuat.

Ia memaparkan bahwa ekonomi Kepri pada triwulan ketiga 2025 tumbuh 7,48 persen (yoy), tertinggi di Sumatra dan ketiga tertinggi secara nasional.

“Pertumbuhan itu didorong oleh sektor manufaktur, pertambangan, dan realisasi investasi yang terus meningkat,” ujar Ansar

Hingga triwulan ketiga 2025, lanjut Ansar, Kepri membukukan realisasi investasi sebesar Rp48,90 triliun, melampaui target daerah dan mencapai lebih dari 84 persen target nasional.

“Pertumbuhan ekonomi Kepri sangat solid dan menunjukkan kepercayaan yang besar dari investor. Realisasi investasi yang terus naik memperlihatkan bahwa iklim usaha kita semakin kompetitif dan menarik,” kata Gubernur Ansar.

Ia juga menekankan bahwa FTZ BBK memiliki keunggulan strategis dibanding kawasan lainnya di Indonesia, terutama karena kedekatannya dengan Singapura.

Ansar menjelaskan bahwa Batam, Bintan, Karimun, dan Tanjungpinang memiliki karakteristik ekonomi yang saling melengkapi, mulai dari industri berat, manufaktur teknologi, pariwisata internasional, logistik, hingga pusat ekonomi kreatif.

“Keunggulan FTZ BBK bukan hanya pada insentif fiskal dan kemudahan perizinan, tetapi juga pada integrasi kawasan yang membuatnya menjadi simpul penting rantai pasok regional. Inilah kekuatan yang kami tawarkan kepada para investor,” tegasnya.

Baca Juga:  Pastikan Harga Beras Sesuai HET, Satgas Pangan Polres Natuna Sidak Distributor

Selain memaparkan potensi daerah, Gubernur Ansar menegaskan jika Pemprov Kepri memastikan bahwa investor mendapatkan pendampingan langsung sejak tahap awal penanaman modal hingga realisasi.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap investor yang masuk ke Kepri merasakan kepastian usaha, efisiensi proses, dan dukungan penuh dari pemerintah. Kami siap mendampingi dari awal hingga proyek berjalan,” kata Ansar.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Ansar juga mengundang para pelaku usaha Singapura untuk memperluas investasinya ke sektor-sektor prioritas yang tengah berkembang pesat.

“Kepri menawarkan peluang investasi yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga berorientasi pada masa depan. Kami membuka pintu selebar-lebarnya bagi investor yang ingin tumbuh bersama kami,” ungkapnya.

Untuk diketahui, Forum ini juga menyoroti penguatan kerangka regulasi yang telah disederhanakan pemerintah melalui PP Nomor 28 Tahun 2025, PP Nomor 25 Tahun 2025, serta Perpres Nomor 1 Tahun 2024 dan Perpres Nomor 21 Tahun 2025.

Regulasi tersebut memberikan percepatan perizinan berbasis risiko, penyediaan lahan yang lebih terarah, serta mekanisme Service Level Agreement (SLA) untuk mendorong kecepatan dan transparansi layanan.

Rangkaian kebijakan tersebut telah menunjukkan dampak signifikan. Realisasi investasi di kawasan BBK meningkat dari USD 1,74 miliar pada 2023 menjadi USD 3,26 miliar pada 2024. (Adv)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments