Tanjungpinang (eska) –Aktivitas bongkar muat di sebuah toko elektronik di Kilometer 11, Tanjungpinang, mencuri perhatian warga.
Truk boks besar terlihat keluar masuk gudang Toko GEB, yang dikenal menjual lampu dan sparepart listrik. Seorang warga sekitar membenarkan aktivitas tersebut.
“Memang sering bongkar muat di sini, barang-barangnya lampu dan sparepart listrik. Toko di depan, gudang di belakang,” kata warga yang enggan disebut namanya, kepada seputarkita.co, Senin (2/6/2025).
Dari penelusuran seputarkita.co di lapangan, terungkap jika barang-barang yang disimpan di gudang toko tersebut ternyata dikirim dari Batam melalui Tanjung Uban.
Namun, ada dugaan aktivitas ini tak sepenuhnya legal. Seorang narasumber, sebut saja Ardy, mengungkapkan bahwa barang-barang yang masuk ke toko itu berasal dari kawasan Free Trade Zone (FTZ) Batam.
“Mereka pakai dokumen Pemberitahuan Pabean FTZ (PPFTZ) tujuan Tanjung Uban, tapi barangnya dilanjutkan ke Tanjungpinang tanpa dokumen resmi,” ungkapnya.
Ardy mengetahui hal itu, karena ia mengaku pernah diminta untuk membantu membawa barang untuk toko tersebut.
Ia menduga, modus ini digunakan oleh pemilik toko untuk menghindari kewajiban membayar bea masuk dan pajak.
“Karena barang itu tidak hanya dijual di Tanjungpinang, tapi juga dikirim ke sejumlah pulau,” jelas Ardy.
Sebagai informasi, menurut Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 113 Tahun 2024, barang dari kawasan FTZ seperti Batam, Bintan, dan Karimun memang bebas bea masuk dan pajak impor.
Namun, jika barang keluar dari FTZ menuju kawasan pabean biasa, seperti Tanjungpinang, harus dilengkapi dokumen resmi PPFTZ 02 dan melewati pemeriksaan kepabeanan.
Hingga berita ini diturunkan, upaya konfirmasi kepada pemilik toko dan gudang, yang diketahui bernama Jefri, belum membuahkan hasil. Jefri tak merespon seputarkita.co ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Recent Comments