Bintan (eska) – Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan, Lapas Umum Kelas IIA Tanjungpinang mengembangkan budidaya Lobster air tawar.
Hal tersebut disampaikan oleh Kasubsi Binker dan Lolahaker Lapas Umum Kelas IIA Tanjungpinang, Sunarmo. Ia mengatakan awalnya budidaya lobster air tawar di lapas ini sempat gagal.
Namun kata dia dengan semangat petugas dan warga binaan kali ini mencoba kembali, dengan memasukkan puluhan bibit didalam dua kolam.
“Adapun bibit lobster yang kami dibudidayakan yakni lobster jenis Capid Merah atau Red Claw, selain mudah untuk dibudidaya lobster jenis ini juga banyak peminat dipasaran,” ujarnya, Jumat (19/9/2025).
Dengan memanfaatkan kolam disekitar rumah dinas, kata dia program ini nantinya tidak hanya memberi keterampilan baru kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) tetapi juga membuka peluang ekonomi yang menjanjikan.
“Dengan masa panen dari bibit hingga dewasa, memakan waktu sekitar 6 hingga 8 bulan, semoga budidaya ini bisa menjadi inovasi terbaru, dalam program pembinaan WBP di Lapas kelas IIA Tanjungpinang,” harapnya.
Sunarmo juga menyebutkan, untuk harga dipasaran saat ini sekitar Rp 100.000 lebih, namun untuk dipulau jawa sudah mencapai Rp 200.000.
Menurutnya untuk di Pulau Jawa budidaya lobster air tawar sudah menjadi trend dalam penambahan ekonomi bagi pelaku usaha dan juga warga.
“Mengikuti trend di Pulau Jawa semoga kali ini bisa berhasil dijalankan,” tutupnya. (Yli)
Recent Comments