Tanjungpinang (eska) – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) memutuskan untuk menurunkan level pelaksanaan syiar Al-Quran dan Hadis tingkat provinsi di tahun 2025.
Jika biasanya Musabaqah Tilawatil Quran dan Hadis (MTQH) rutin digelar setiap dua tahun sekali di tahun ganjil, kali ini perhelatannya berganti menjadi Seleksi Tilawatil Quran dan Hadis (STQH) yang biasanya digelar di tahun genap.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Karo Kesra) Setdaprov Kepri, Aiyub, menjelaskan perubahan ini demi menghemat anggaran daerah.
“Pada MTQH, ada 9 cabang lomba dan 60 golongan yang dilombakan, sedangkan STQH hanya 4 cabang dan 9 golongan. Dengan begitu, pengeluaran bisa ditekan,” ujarnya, Jumat (20/6/2025).
Menurutnya, seluruh pemerintah kabupaten dan kota di Kepri sudah sepakat melaksanakan STQH, dan pihak provinsi pun telah menyiapkan segalanya agar kegiatan berlangsung lancar. STQH tingkat Provinsi Kepri sendiri akan dilaksanakan pada 21–25 Juni 2025.
Ia menambahkan, setelah selesai di tingkat provinsi, para juara STQH akan mewakili Kepri ke tingkat nasional yang akan digelar di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Oktober mendatang.
“Di tingkat nasional memang agenda tahun ini STQH, jadi kita menyesuaikan,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, untuk mendukung pelaksanaan STQH tahun 2025 Pemprov Kepri mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,5 miliar dari APBD 2025.
Wakil Gubernur Kepri yang juga Ketua LPTQ Provinsi Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, mengatakan bahwa dana tersebut telah disalurkan ke Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) selaku panitia pelaksana.
“Anggaran ini akan digunakan untuk seluruh rangkaian kegiatan MTQH tingkat provinsi, hingga ke jenjang STQH nasional nantinya,” ujar Nyanyang, Selasa (17/6/2025).
Demi suksesnya perhelatan akbar ini, Pemprov Kepri, kata Nyanyang telah menyiapkan empat venue utama yang tersebar di berbagai titik di Tanjungpinang.
“Astaka utama akan dipusatkan di Gedung Daerah. Sementara tiga venue lainnya berada di Gedung LAM Kepri, Gedung MAN, dan Masjid Agung Al-Hikmah,” jelasnya.
 Setdaprov Kepri, Aiyub, menjelaskan perubahan ini demi menghemat anggaran daerah.){kind=link}
Recent Comments