Bintan (eska) – RSUD Bintan mencatat lonjakan kasus Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Kabupaten Bintan, dengan 35 warga terkonfirmasi positif hanya dalam kurun waktu Januari hingga April 2025.
Data tersebut diungkapkan oleh dr Ainur Riski, Pemegang Program HIV/AIDS di RSUD Bintan.
“Dari 35 pasien tersebut, 25 di antaranya laki-laki dan 10 perempuan, dengan rentang usia 18 hingga 61 tahun,” jelas dr Ainur, kepada seputarkita.co, Kamis (1/5).
Ia menyebutkan, mayoritas penderita adalah laki-laki, yaitu sekitar 73 persen, sementara perempuan 27 persen.
Pasien-pasien tersebut diketahui terjangkit virus mematikan ini saat memeriksakan diri ke RSUD Bintan.
Menurutnya, faktor utama penularan yang diidentifikasi meliputi hubungan seksual berganti pasangan, hubungan seksual sesama jenis, serta penggunaan jarum suntik secara bergantian.
“Kasus AIDS di Bintan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Selalu ada pasien baru yang terdiagnosis,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dr Ainur menjelaskan bahwa gejala fisik AIDS sering kali baru muncul setelah 10 tahun virus menyerang tubuh. Pada tahap lanjut atau stadium 4, misalnya, penderita bisa mengalami infeksi jamur di bibir hingga menyebar ke tenggorokan.
Untuk mencegah penularan HIV/AIDS, dr Ainur mengimbau masyarakat untuk menghindari hubungan seksual sebelum menikah, menggunakan kondom bagi yang aktif secara seksual.
“Serta tetap setia pada pasangan bagi yang sudah menikah,” imbaunya.(Yul)
Recent Comments