Tanjungpinang (eska) – Mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI (Purn) Marsetio menyoroti rendahnya pendapatan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dari sektor labuh jangkar.
Padahal, potensi pendapatan dari enam area lego jangkar di wilayah perairan Kepri diperkirakan bisa mencapai Rp3 triliun per tahun.
“Keenam area ini tersebar di Pulau Nipah, Batu Ampar, Kabil, Berakit, dan Selatan Batam. Namun, potensi ini belum dimanfaatkan secara maksimal,” ujar Marsetio dalam forum pembukaan Musrenbang RKPD Kepri di Aula Wan Seri Beni, Pulau Dompak, Selasa (27/5/2025).
Menurutnya, pemerintah daerah sudah berulang kali menggelar rapat dengan kementerian terkait, namun hasilnya nihil.
“Sampai sekarang, pungutan jasa labuh jangkar itu tak juga berjalan,” katanya.
Lebih miris lagi, kapal-kapal asing justru lebih memilih lego jangkar di perairan Singapura, yang tarifnya mencapai 6.000–8.000 dolar AS per hari.
Salah satu alasannya, kata Marsetio, karena di bawah perairan Batam terdapat pipa gas dan kabel optik yang membatasi area lego jangkar.
“Sementara di perairan Singapura, bersih dari halangan semacam itu,” tambahnya.
Marsetio, yang juga menjabat Penasehat Gubernur Kepri, menegaskan bahwa Pemprov Kepri harus segera mencari solusi agar pendapatan dari sektor labuh jangkar dapat masuk sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Ia juga mengusulkan agar Kepri memanfaatkan potensi jasa pemandu kapal di Selat Malaka.
“Setiap tahun ada sekitar 72 ribu kapal yang melintasi Selat Malaka dengan wajib membayar pandu sebesar 6.000–8.000 dolar AS per kapal. Tapi uangnya masuk ke Malaysia dan Singapura, sementara Kepri hanya bisa gigit jari,” jelasnya.
Menanggapi hal ini, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengakui bahwa hingga kini pemungutan jasa labuh jangkar di Kepri masih terhambat karena kewenangan pengelolaan berada di tangan pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan. ”
Kita akan terus melobi pusat agar diberi kewenangan lebih luas untuk mengelola lego jangkar, demi peningkatan PAD Kepri,” ujar Ansar.
Ansar juga mengungkapkan, Pemprov Kepri akan segera mengerahkan tim untuk menata pipa gas dan kabel optik di perairan Batam yang selama ini menghambat kapal-kapal lego jangkar.
“Kami juga akan berupaya keras agar jasa pandu kapal di Selat Malaka dapat memberikan pendapatan bagi daerah,” tegasnya.(Zul)
Recent Comments