Bintan (eska) – Pagi itu, Rabu (21/5/2025), di bawah langit Kijang yang teduh, suara langkah kaki pelan mendekati rumah sederhana milik Zuraini (59). Perempuan paruh baya itu tak menyangka kedatangan tamunya hari itu membawa lebih dari sekadar kunjungan, melainkan juga harapan dan perhatian yang mungkin jarang mampir.
Ketua LKKS Bintan, Hafizha Rahmadhani, datang sendiri membawa satu unit kursi roda. Ia tak hanya menyerahkan, tetapi juga memastikan langsung bahwa bantuan ini sampai kepada tangan yang benar-benar membutuhkan.
“Kita ingin melihat langsung kondisi mereka, mendengar keluh kesahnya, memastikan bahwa perhatian pemerintah benar-benar hadir hingga ke depan pintu rumah,” ujar Hafizha,
Tak hanya Zuraini, hari itu Hafizha juga mengunjungi Sukardi (56), warga Sungai Enam yang sudah lama kesulitan berjalan akibat komplikasi penyakit. Wajah Sukardi tampak haru saat menerima kursi roda yang selama ini hanya bisa ia bayangkan.
Apa yang dilakukan LKKS Bintan bukan sekadar simbolik. Dalam kolaborasi dengan Dinas Sosial Bintan, mereka telah menyiapkan 18 unit kursi roda yang akan dibagikan kepada para lansia yang membutuhkan.
Selain itu, 400 paket sembako juga tengah disiapkan untuk puncak peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) yang akan digelar 29 Mei mendatang.
Yang menarik, penerima manfaat tak dibatasi pada mereka yang masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Mereka yang terdampak langsung oleh gangguan mobilitas akibat stroke, pengapuran tulang, atau usia lanjut tetap diutamakan.
“Kami tak ingin bantuan ini terjebak hanya dalam angka-angka. Kami lihat langsung siapa yang benar-benar butuh. Ini soal empati,” kata Hafizha.
Di balik senyum dan sapaan ramahnya, Hafizha menyimpan kekhawatiran mendalam soal nasib para lansia dan kelompok rentan yang masih luput dari perhatian. Itulah sebabnya setiap bantuan kursi roda juga dibarengi bingkisan sembako untuk keluarga, agar dampaknya tak hanya dirasakan si pengguna, tapi juga orang-orang di sekelilingnya.
“Kami percaya, kerja sosial itu bukan hanya soal memberi. Tapi juga soal hadir, mendengarkan, dan membuat mereka merasa dihargai,” tuturnya.
LKKS Bintan, sambungnya, juga akan terus menunjukkan bahwa kerja-kerja kemanusiaan bisa dilakukan dengan pendekatan personal yang hangat.
“Ini bukan sekadar program, melainkan gerakan yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat,” tandasnya.(Yul)
Recent Comments